Skip to main content

New Post

Ordinary Life

  slow morning is a blessing :)

Rumah Makan Inggil : "sensasi makan di pondok museum"


Halo teman pembaca ..

Menyambung dari cerita sebelumnya   dimana gue udah mengulas info tentang Museum Panji, sekarang .. gue akan berbagi info tentang restoran yang selokasi dengan museum tersebut.

Namanya "Rumah Makan Inggil"

So, daripada penasaran yuk .. lanjut bacanya .. selamat membaca ..

Cekidot ...


 Inggil's sign


Tampak dari halaman depan


Masih satu kawasan dengan Museum Panji, Rumah Makan Inggil menjadi tujuan yang sayang bila dilewatkan. 

Restoran ini mengusung tema tradisional jawa, dan bernama lain Inggil Museum Resto.

Restoran ini dulunya berlokasi di Jalan Gajahmada No.4, Klojen, Kota Malang. Sebelum akhirnya di relokasi ke tempat yang sekarang (Jalan Raya Slamet, Tumpang, Kabupaten Malang).

Berbeda dengan rumah makan atau restoran lain, Rumah Makan Inggil berusaha memberikan sensasi bersantap ditemani memorabilia dan koleksi lain milik Museum panji.. Jadi kita akan dibawa flashback lewat ornamen dan benda-benda yang ada di sekitar kita sembari bersantai atau bersantap.

Menurut info yang gue dapat, pemilik resto ini adalah anak dari Walikota Malang terdahulu yang memiliki hobby mengoleksi barang antik.

Di lahan dengan luas 3 hektar inilah, Bapak Dwi Cahyono mulai melakukan pembangunan sejak tahun 2014 hingga akhirnya bisa kita kunjungi saat ini.

Big applause 👏 plok.. plok.. plok..

..

Internet tersedia


Oh iya, restoran ini juga menyediakan internet gratis .. kalian bisa menanyakan password kepada karyawan disana. 😉

Ada dua pintu yang bisa dilewati untuk masuk ke restoran ini, yakni dari pintu depan atau gate samping area receptionist.

In my opinion restoran ini tidak begitu besar dan sederhana, namun masih cukup ruang untuk berkeliling melihat-lihat koleksi dan berfoto.

Kalian bebas memilih tempat duduk.. Ada ruang indoor di bagian pintu depan, di langit-langit akan diperlihatkan portrait tokoh sejarah, dan adapun alat musik gamelan di tengah ruangan tersebut.

Ruang depan

Selanjutnya kita akan melewati lorong yang terhubung dengan jalan menuju Toilet serta Musholla.

Tak jauh darinya ada meja kasir dan ruang sekaligus toko souvenir.
Kalian bisa mampir membeli buah tangan usai melihat topeng-topeng serta lukisan yang ada di dinding sekitarnya.

Toko souvenir dari dalam

Tampak dari lobby museum


Gue juga melihat foto-foto gedung bersejarah Kota Malang Tempo Dulu disini..



...
Berlanjut ke ruang utama.. kalian juga bisa lewat dari lobby Museum Panji, pintu pagar berada di samping meja receptionist.

Tampak ruang semi-indoor dengan panggung pertunjukan mini di salah satu sisi ruangan. Mau di meja atau lesehan, semua terserah padamu hehe...

The main room

Area lesehan


Gue memilih makan dengan lesehan karena view sawah dan sungai di sampingnya. ☺

Okay, yang ditunggu-tunggu...
It's yummy time..

.

Buku menu


Restoran ini menyediakan berbagai menu olahan, porsi satuan maupun berkelompok.

Ada nasi goreng (ayam, udang, telur); Nasi satu piring atau satu bakul terserah padamu hehe...

Gue kala itu habis dua piring nasi putih dengan harga satuannya Rp. 4,000.- ahahah ketahuan porsi kulinya 😅

Nasi satu piring (2x) 😆


Untuk pilihan lauknya restoran ini memiliki berbagai jenis, mulai dari ayam.. bisa di goreng /bakar.. potongan/utuh (se-ekor), menu seafood berupa udang, ikan lele atau gurami.. semua ada.

Gue kala itu memilih satu porsi ayam bakar potongan, dengan harga Rp. 17,000.-

Ayam bakar + sambal

Adapula varian sambal, mulai dari sambal terasi, tomat, bawang, kacang, dan juga sambal bajak. 

In my opinion, ayam bakar di tempat ini boleh lah.. tekstur dagingnya lumayan lembut, bumbu bakarnya agak manis tapi enak juga (saran : komposisi bumbu ditambah biar lebih strong)
Dan untuk sambalnya, bau terasinya terasa, rasa juga agak manis dan pedesnya nggak nampol bagiku 😁 but still enak juga buat cocolan.

Untuk minumnya gue pesen wedang jahe, secara cuaca berawan dan habis berenang. Gue juga nambah Pisang Goreng dan Tempe Mendoan untuk cemilan, masing-masing perbijinya Rp. 2,500.-

Hot ginger with gorengan (tempe mendoan dan pisang)


Di antara semua yang gue pesen, gue paling suka sama gorengannya.. apalagi Tempe mendoannya beuh... cocok dinikmati waktu musim hujan begini.


Nah, itulah review "Rumah Makan Inggil" ... restoran yang satu kawasan dengan Museum Panji.

Bagaimana ? Lengkap sudah liburan di tempat ini, setelah puas berenang, mengenal sejarah, dan kulineran akhirnya bisa ketawa senang 😃

Tertarik mengunjungi tempat ini ?

Jangan lupa bawa pulang oleh-oleh ya ! Hehehe..

Mainan tradisional untuk cinderamata


Thank u for reading...

See ya...

BACA JUGA (ALSO READ) :