Museum panji (museum sederhana, ada kolam renangnya)

Halo teman pembaca..

Di situasi pandemi seperti sekarang kita masih bisa liburan, dengan catatan patuh dalam menerapkan prosedur dan protokol kesehatan. Mengingat pembatasan sosial masih dilakukan... mungkin staycation bisa menjadi cara alternative untuk liburan.

Well, staycation kali ini gue akan bahas museum yang berhasil sempet gue kunjungi beberapa waktu yang lalu, are you ready ? Hehe.. happy reading.

...

Berangkat dari ketidaksengajaan gue ketika browsing ide tujuan staycation dalam kota, gue menemukan lokasi yang bernama "MUSEUM PANJI". 

Gue semakin kepo (curious) setelah membaca sekilas review pengunjung, melihat foto-foto dan mendengar info seputar tempat itu.

And voila... terciptalah ide liburan sekaligus bikin konten hehe..

Cekidot...

Pintu masuk menuju lobby

Museum Panji beralamat di Jalan Raya Slamet, Ringin Anom, Tumpang, Malang, 65156 , East Java.

Kala itu gue solo traveling mengambil rute sawojajar mengikuti G-Maps dengan menaiki motor, maklum... museum ini terletak di kabupaten, sekitar 30 menit dari pusat kota dan mengharuskan kita menggunakan kendaraan pribadi untuk tiba di lokasi.

Akses jalan menuju lokasi cukup baik, gue juga bisa inhale segarnya udara pedesaan.. begitu sampai, terdapat lahan parkir yang cukup luas dan itu free alias gratis alias gausah bayar hehe...

Museum ini juga menerapkan protokol kesehatan, terbukti dengan sudah menyediakan tempat mencuci tangan lengkap dengan sabunnya. 

Patung panji dan sekartaji

Begitu masuk di lobby.. kita akan melihat dua patung, yaitu patung panji dan sekartaji, selain itu kita bisa melihat kumpulan wayang kulit di dinding serta ukiran di langit-langit atap. Gue juga disambut dengan suara gending gamelan jawa.. auto kejebak nostalgia wkwk.

Kumpulan wayang kulit

Di sana ada receptionist tempat kita akan membayar tiket masuk, maklum.. ada HTM (Harga Tiket Masuk) di tempat ini.

Gate masuk ke kolam renang

Harga tiket :

• Dewasa (adult) : Rp. 25,000.-
• Anak-anak (children) : Rp. 20,000.-

What you think ? Is it expensive enough ?

I don't think so, it's average for educating place.

...

Di lobby sebelah kanan terdapat area panggung, yang biasanya menjadi tempat pementasan wayang maupun pertunjukan seni.

Ruang pertunjukan seni

Well, for your information.. biasanya museum ini menjadi salah satu tempat diselenggarakannya festival kesenian setiap tahunnya, berhubung karena pandemi global saat ini.. badly acara tersebut tidak bisa dilaksanakan untuk sementara waktu sampai kondisi membaik, get well soon earth. 

Ok, tiket sudah ada di tangan.. waktunya mengeksplor tempat ini hehe..

Fasilitas yang ada di tempat ini antara lain :

• Parking area (free)
• Toilet
• Musholla
• Shower room
• Restaurant

Dan.. fasilitas lain yang cukup bikin gue excited ialah "Swimming Pool".

Tiket masuk

...

Terdapat tiga kolam renang untuk digunakan, satu untuk dewasa dan dua yang lain untuk anak-anak dan keluarga. Namun, ketika gue kesana hanya satu kolam (untuk dewasa) yang bisa digunakan.

Kolam renang rasa pemandian raja

Sekat pemisah antar kolam

Bangunan di tempat ini didesain cukup apik, dinding berupa batu bata tidak dilapisi cat, dihiasi relief sehingga seperti suasana kerajaan. 

What are you waiting for ?

Time for swim *byur..

Ada gazebo pula

Kolam renang di tempat ini menggunakan air yang berasal dari sumber mata air di belakangnya, jadi gak ada cerita bau kaporit (kalsium hipoklorit) sama sekali, saat berenang kalian akan mendengar dan nampak air terjun  dari kejauhan.

Setelah puas berenang.. kini waktunya melihat isi dari museumnya.

Tampak depan

Pintu masuk

"Welcome to Museum Panji"

Dari depan bangunan museum ini terdapat tangga berlanjut kolam ikan di bawahnya. Di sinilah biasanya ada pertunjukan tari.

Pintu masuk museum terdapat di samping kanan, sekilas museum ini terkesan sederhana dan tidak terlalu besar. Kita bisa berkeliling sambil melihat-lihat, anyway ketika pandemi, lebih baik ajak temen buat nemenin.. to be honest karena sepi suasana di dalam agak creep *hihi.

Museum sederhana ini, terbagi menjadi empat bagian pameran, antara lain ; 

• Cerita Panji dalam seni pertunjukan
• Cerita Panji dalam sejarah
• Diorama masa cerita Panji populer
• Cerita Panji di masa kini

Salah satu sisi ruang di dalam

Kita bisa melihat koleksi museum ini berupa naskah sastra, topeng-topeng, berbagai jenis wayang (wayang tengger, golek, suket, krucil, debog, dll.)

Wayang golek

Adapun replika dapur masa lalu (lengkap dengan peralatan tradisional) yang merupakan visualisasi dari kisah Panji Keong Emas (Dewi Sekartaji yang dikutuk menjadi seekor keong) 🐚 dan beberapa koleksi benda antik lainnya.

Peralatan dapur di masa lalu

Artikel pada dinding

Display peninggalan berupa patung antik

Di bagian tengah museum, kalian akan melihat ada galian turun ke bawah.. tempat tersebut merupakan diorama Perang Ganter yang terjadi pada 1222 M, pertempuran Kerajaan Kediri dengan pasukan Ken Arok (Tumapel), serta cikal bakal dari munculnya Kerajaan Singhasari.

Diorama perang ganter

...

For your information..

Museum yang diresmikan pada akhir tahun 2016 ini, direalisasikan oleh Yayasan Inggil Malang sebagai bentuk mendukung usulan cerita Panji dan Topeng malangan sebagai warisan peninggalan dan budaya dunia kepada UNESCO.

Gue salut dengan upaya positif pihak yang ingin melestarikan sejarah semacam ini, lucky me dengan staycation.. gue bisa menemukan wisata anti-mainstream seperti ini. Gue berharap semoga museum ini bisa survive agar kita bisa mengingat sejarah dan mengapresiasi karya seni.

Museum ini beroperasional dari jam 09 pagi hingga jam 05 sore.

Bagaimana ?

Tertarik untuk mengunjunginya ?

Semoga informasi yang gue tulis bisa menjadi referensi ide untuk staycation, maupun wisata edukatif keluarga nantinya.

Nah..

Berenang ? 

Sudah ✔

Lihat-lihat koleksi museum ? 

Sudah ✔

Nggak lengkap kalo gue nggak bahas kuliner di tempat ini 😉

Kantin sekaligus restoran

Eitss... 

Tunggu dulu..

Bersambung ya di episode berikutnya...

Kalian bisa baca disini.

By the way,  thank you for reading...