Skip to main content

New Post

Ordinary Life

  slow morning is a blessing :)

Terdampar di Gili Ketapang

 


Langsung saja.. disclaimer ! Gue mau berbagi cerita pengalaman pribadi dari liburan ceria hingga berakhir dengan 'sedikit' drama, for some reasons gue kasih nama samaran untuk beberapa tokoh. Dan.. gue gak bermaksud menyinggung siapapun :)

By the way, sepertinya judul "My first time Snorkeling" atau "Snorkeling Murah di Gili Ketapang" bukanlah judul yang tepat. Because.. cerita yang gue share bukan hanya tentang serunya menyelam di terumbu karang, namun lebih daripada itu.

Why ?

Baca sampai habis ! 😝

Cekidot..


Me at Gili Ketapang Island

Bagaimana gue bisa ke Gili Ketapang ?

Bermula pada satu hari ketika gue sedang blog-walking dan menemukan salah satu blog yang membahas keseruan snorkeling murah yang ada di Jawa Timur.

Gue sebagai orang awam yang baru-baru ini terjun ke hobi traveling.. seketika tergiur untuk mencoba. Bermodal paket data internet gue search.. apa itu snorkeling ? dan berapa biaya untuk melakukannya.

Karena lokasi gue terhitung gak terlalu jauh dengan Gili Ketapang, finally gue memantapkan hati untuk melakukannya ?

By the way.. Snorkeling itu apa sih ?

Singkatnya Snorkeling itu kegiatan berenang dengan posisi tubuh masih di permukaan air laut,

Sedangkan Diving kegiatan menyelam ke dalam lautan, bisa pakai alat bantu selam (scuba-diving) atau tanpanya.. hanya dengan satu napas (free-diving).

Next..

Jika kalian berminat untuk mencoba kegiatan ini, kalian bisa pilih beberapa travel agent yang ada di internet. Gue gak merekomendasikan salah satu karena dari segi biaya kurang lebih sama dengan fasilitas serupa. Lagipula tujuannya juga sama ke Pulau Gili Ketapang.

Menurut gue kalian harus coba kegiatan yang satu ini, karena.. hanya dengan seratus ribu rupiah kalian bisa seharian liburan ceria. Yuk.. yuk.. nabung yuk.. sisihin duit jajan yuk, sisihin gajian yuk, jangan buat belanja terus hehe..

Setelah work hard sudah saatnya untuk play hard, gue memutuskan untuk booking salah satu agen travel milik.. sebut aja Mang Asep 😅 

Anyway, kala itu gue dapat jatah libur kerja agak lama dan gue berencana mengunjungi beberapa tempat selama liburan termasuk snorkeling. Awalnya gue berusaha ajak temen, namun apalah daya.. banyak dari mereka memang sibuk. Yah.. pada akhirnya back again ! Solo Traveling.. 

Literally ini kali pertama gue liburan pribadi pake agen, sendiri pula.. 😷 gue ambil paket perorangan dengan budget Rp. 100,000.- (bayar tunai).

Ready ?

Fasilitas yang gue dapat (Include) :

  • Kapal (Pulang-Pergi)
  • Snorkeling set (masker + snorkel)
  • Pelampung 
  • Dokumentasi photo underwater action camp (free) by 4k
  • Lunch (ikan bakar & sambal khas gili ketapang)
  • Guide for snorkeling
  • Rest area
  • P3 kesehatan

Biaya di luar Paket (Exclude) :

  • Biaya masuk pelabuhan +\- Rp. 2,500.-
  • Parkir Rp. 5,000 (motor) Rp. 10.000 (mobil) 
  • Toilet di gili ketapang Rp. 4,000.
Note : Biaya bisa berubah sewaktu-waktu !

Buat kalian yang datang rame-rame, adapun beberapa paket lain mulai dari banana boat hingga drone cinematic video, buruan cek website nya !

Pelabuhan Tanjung Tembaga

Perjalanan gue dimulai ketika gue harus pergi ke Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo. Mang Asep shareloc titik temunya, karena gue sempet nyasar nyari tempat parkiran. For your information dari pintu masuk pelabuhan kalian belok kiri dan ikutin rute jalannya
 (kondisi jalannya rusak saat itu)

Lokasi parkir

Selepas memarkir motor gue bertemu Mang Asep lanjut mengarahkan gue ke kapal yang hendak gue naikin. 

But, do you know what ?

Dari sinilah cerita seru dimulai..

Setiap hendak traveling, gue selalu cek informasi tujuan liburan gue.. mulai dari artikel, tanya-tanya orang, sampai nonton video di youtube. Berdasarkan video yang gue tonton, gue ikut berekspektasi bakal satu kapal dengan banyak wisatawan.. in fact di kapal yang gue naikin cuma ada gue dengan rombongan sekeluarga (ibu muda 2, bapak-bapak 2, seorang pria, remaja 1, balita 1, dan bocah 2). Setelah seperkian detik menunggu tidak ada tamu yang naik lagi, dan berlayarlah kami. 

Gue gak tahu harus ngapain, it's kinda hard when meeting with strangers. Tapi gue berusaha enjoy dan sempet mengabadikan momen selama perjalanan. Lama perjalanan dari Pelabuhan ke pulau Gili Ketapang ialah 30 menit.

On my way


What a view


Sebetulnya banyak kapal lain yang berlayar ke tempat sama, entah untuk tujuan wisata maupun memang warga lokal. Gue kira gue bakal berhenti di kawasan yang sama dengan kapal wisatawan lain, dugaan gue salah ternyata kapal yang gue naikin menepi di sisi lain. Which is gak ada pengunjung sama sekali kecuali gue bareng rombongan.

We arrived


Rest area

Stay save

Is it a private island ?


Alangkah terkejutnya ketika gue sadar kalau rombongan keluarga tersebut merupakan kerabat dari si Mang Asep, walhasil bisa dibilang cuma gue yang bertujuan untuk berlibur.. sementara mereka punya tujuan untuk berkunjung ke rumah kerabat mereka (warga lokal).

Gue bingung harus gimana, antara seneng atau enggak.. karena liburan gue gak sesuai ekspektasi. In the other hand mau nggak mau gue harus berusaha enjoy sambil menyesuaikan diri. 

Bisa dibilang ini salah satu liburan paling nyeleneh menurut gue, karena gue berasa kayak tamu tak diundang wkwk.. dengan muka bingung gue ikut singgah ke rumah warga lokal, omg..

Satu per satu dari mereka mulai ngajak gue bicara.. 

👦 : "Mas nya dari mana ?"

👩 : "Kok gak ajak Temen ?"

👧 : "Mas, join sama kita aja ya ! Kasihan sendirian"

Dengan muka bingung dan agak canggung gue jawab alasan gue solo travel, beruntungnya mereka menerima gue.. mereka juga berbagi camilan yang mereka bawa, baik banget dah. 

Salah satu dari mereka ada mas-mas bernama Erwin yang ternyata teman dari salah satu anggota keluarga, kebetulan dia ikut liburan. Gak taunya nggak ada tamu yang datang saat itu, at least gue bukan satu-satunya yang stranger disitu wkwk..

Lanjut..

Jadi yang bakal snorkeling cuma tiga orang, gue, Erwin, dan temannya. Selepas ganti baju kami diberi pelampung dan naik kapal menuju spot yang berada agak ke tengah laut.





Kamipun tiba di lokasi untuk snorkeling, selanjutnya kami berkenalan dengan tiga pemandu yang akan mendampingi selama liburan, salah satu dari mereka ada si Mang Cecep (nama samaran) si fotografer underwater.

Kami diberi tips cara memakai kacamata snorkel, cara foto underwater yang cukup extreme bagi orang awam macem gue.

It's time to snorkeling...

Menurut gue untuk foto underwater ialah yang paling susah, karena terumbu karang lumayan dalam.. untuk sampai ke dasar laut, dari atas gue harus didorong sama pemandu, selama di bawah air gue harus tahan napas paling tidak selama 15 detik. Can't you do that ?

By the way.. jujur gue lebih nyaman menyelam di kolam renang berkaporit daripada air laut yang asin. Air di Gili Ketapang sangat jernih.. but jangankan buka mata selama di bawah air, buat tahan napas aja susah.. 😧

Gue bersyukur gue punya kesempatan melakukan hal semacam ini, memorable banget.. gue pikir bakal ada cerita snorkeling lainnya, wish me ya.. bisa berbagi kisah menjelajah nusantara. Amin..




Selepas puas berenang kami kembali ke Pulau, dan singgah di rumah warga lokal. Beruntung sih karena gue gak perlu bayar uang toilet hanya buat sekedar mandi, bahkan diluar dugaan gue diajak lunch bareng mereka, what a experience ?

Sesaat sebelum makan gue bertemu dengan.. sebut saja Mamak (ibu-ibu juru masak untuk tamu). Kita mengobrol menu masakan yang sering dipesan tamu, sebagai orang yang berkecimpng didunia kuliner gue juga ngulik bumbu rempah yang beliau pakai, orang Indonesia memang ramah, beliau cukup antusias berbicara dengan logat Maduranya yang khas thanks for sharing...





👩 : "Mas, makan bareng kita ya ! Biasanya khusus tamu makannya di gazebo tepi pantai. Kasihan daripada di sana sendirian"

👧 : "Iya mas, disini aja bareng kita. Anggap aja kita keluarga"

Sedikit percakapan dengan ibu-ibu muda tadi, gue bener-bener gak nyangka bakal diluar dugaan seperti ini, mereka baik banget.. si Bapak-bapak, mas-mas gak jarang berbagi buah salak maupun minuman dingin. Gue mengiyakan untuk makan dan bercengkrama bersama mereka, mereka juga menyarankan gue untuk coba sambal khas Gili Ketapang.

Few moments later, saatnya makan...

Ikan bakar

Cumi-cumi

Sambal Gili (kiri) & Sambal Bajak (kanan)

Saatnya menikmati masakan Mamak, gue bisa bilang gue bukan pecinta seafood.. to be honest sejak makan disini gue lebih bisa toleransi terhadap olahan seafood. I dislike cumi, dan seenak itu cumi buatan mamak.. gue habis dua cumi besar dan dua piring nasi. Maklum bahagia juga butuh tenaga wkwk..

In my opinion, masakan mamak bercita rasa dominan manis. But still masih ada unsur sedapnya, gue gak suka seafood karena biasanya amis, but untuk yang satu ini.. gak amis sama sekali.. ikannya juga, seenak itu ikan segar yang baru ditangkap dari laut.

Satu lagi.. jikalau kalian kesini, mungkin berkesempatan sama travel agent milik Mang Asep, please pikirkan untuk cobain sambal khas Gili, milik Mamak. Sambel ala madura dengan rasa manis, pedas, asam, gurih.. karena bercampur dengan blimbing wuluh 👌

Lengkap sudah liburan tak terduga di Pulau ini, so far gue enjoy the moment but hal yang gue sayangkan ialah masih banyak sampah di bibir pantai pulai kecil ini, bahkan ada saja plastik yang terlihat di tengah jernihnya air laut 😒

No way



👩 : "Masnya nggak takut kalo liburan sendirian ?"

👧 : "Iya, kasihan nggak ada temen ngobrol"

Mendengar pertanyaan semacam itu gue jawab, kalo gue udah biasa dan gak takut kalo traveling sendirian (padahal pasti ada saja lah kekhawatiran dalam batin ini) hiks :')

Memang solo travel cukup menakutkan saat pertama kali dilakukan, but see ! Ini kali kedua gue melakukannya.. gue bersyukur sih bisa satu kapal dengan rombongan keluarga ini, coba kalo enggak.. pasti liburan gue gak begitu berkesan seperti sekarang, karena gue bisa puas snorkeling di spot sepi tanpa antre.. berinteraksi langsung dengan warga lokal, singgah dan bercengkrama di rumah mereka, sangat berkesan.. namun cerita penuh kesan ini akan berujung sedikit drama. :')

Siang hari selepas makan siang, salah satu anggota keluarga tanya apakah gue buru-buru pulang ? Karena mereka semua berencana kembali ke Probolinggo saat sore hari. Gue bilang kalo pulang bareng mereka gue khawatir kemaleman ketika pulang, maklum esok harinya gue berencana berlibur ke tempat lain..

Walhasil si ibu muda bantu kirim pesan ke salah satu guide untuk mengantar gue ke kapal lain. Ibu muda itu bilang actually hari itu akan ada tamu seratus orang yang liburan bareng gue, but they canceling.

Guide pun datang, ternyata yang akan mengantar gue ke kapal ialah Mang Cecep, si fotografer sekaligus orang lokal. Gue pun berpamitan dengan rombongan keluarga baik hati itu, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.. gue berdoa hidup mereka selalu dilimpahi berkah dan bahagia amin, gue jabat tangan mereka sambil minta maaf sekaligus terima kasih atas kebersamaan selama liburan singkat ini :') hiks.

Berkat pulang duluan, diluar dugaan gue bisa explore pulau kecil ini dengan menaiki motor dibonceng Mang Cecep. For your information jalanan di pulau ini cukup sempit bahkan idealnya lebih cocok dilewati satu motor untuk satu arah, itulah mengapa hampir semua motor disini tidak dipasang spion. Diperjalanan gue melihat aktivitas warga lokal, adapula bocah-bocah yang pulang selepas sekolah. Pulau ini juga dihuni para kambing yang dibiarkan hidup bebas berkeliaran.





Mang Cecep mengantar gue ke lokasi ujung tempat banyak wisatawan yang berlibur disana. Barulah disana gue paham kalau Mang Cecep meminta ijin pengemudi kapal untuk bawa gue ikut serta bareng kapal wisatawan lain.



Di lokasi yang gue datengi saat ini, lebih banyak wisatawan dan kapal. Tapi tak sesuai perkiraan, gak ada kapal yang balik ke Probolinggo. 

Do you know what ? Gue bertolak dari rumah mamak sekitar pukul jam satu sampai setengah dua siang, gue menunggu kapal yang diharapkan mau mengangkut gue cukup lama, Akhirnya Mang Cecep menawarkan untuk naik kapal pengangkut barang milik warga lokal yang lokasinya dermaga pulau di ujung sisi lain.

Tanpa diduga ternyata Mang Cecep harus menyambut tamu baru yang datang sebanyak enam orang, beliau meminta maaf karena gak bisa mengantar gue ke pelabuhan.. sebagai gantinya beliau menyuruh adeknya yang masih remaja untuk mengantar ke dermaga.

Dermaga


Kapal pengangkut


Hari semakin sore jam sudah menunjukkan pukul empat, dan nasib gue masih gak pasti. Gue bener gak nyangka liburan gue bakal berakhir begini, sempet gue berpikir apakah gue salah pilih agen ? Karena gue bayar apakah untuk ini ?

Sampai akhirnya ada seorang nelayan yang bertanya, diikuti warga lokal dan barang yang menumpang di kapal yang sama untuk berlayar kembali ke Probolinggo.

Nelayan tersebut bilang bahwa barusan beliau diberi kabar bahwa kapal milik agen yang gue pesan ternyata mau balik ke Pelabuhan tapi nunggu satu orang tamu yaitu gue.

Gue hanya pasrah dan berharap bisa pulang secepatnya, gue tahu agen yang gue pesan berusaha memberi yang terbaik buat tamunya.. ini bukan salah siapa-siapa, gue juga gak nyangka gue berangkat sebagai turis dan pulang bersama warga lokal yang bahasanya aja gue gak ngerti.

Bener-bener pengalaman tak terlupakan.. terombang-ambing di gelombangnya air pasang bersama warga lokal, beruntung penyakit mabuk laut gue punah dan gue nggak muntah wkwk..

Finally pukul setengah lima sore drama berakhir, dan gue bisa balik ke Probolinggo.


Take me home

Dengan peristiwa ini, apakah gue kapok solo traveling ? No, bahkan the next story gak kalah gokil karena gue roadtrip nyasar ke suatu tempat, dimana ? Tunggu ya update postnya :)



Itulah sedikit cerita pengalaman tak terduga liburan gue ke Pulau Gili Ketapang.

Kalo ada waktu, nggak ada salahnya kalian berkunjung kesini juga. Siapa tahu pengalaman kalian lebih berkesan, bisa email ke gue. Thank you for reading...
Akhir kata see you to the next adventure..

Salam dari Gili Ketapang 🌊⛅

BACA JUGA (ALSO READ) :