Tumpak Sewu Waterfall
Hi everyone, my adventure is back!
Sebenarnya ini adalah arsip perjalanan dari dua tahun lalu, tepatnya Tahun 2023. Saat itu aku masih tinggal di Kota Malang, yang kebetulan kala itu memiliki banyak waktu luang untuk explore wisata dan alam sekitar. Untuk mengobati rasa rindu sekaligus berkarya setelah hiatus lama, aku menulis cerita ini..
Happy Reading :)
Air terjun Tumpak Sewu adalah satu wisata alam yang sangat terkenal di Jawa Timur, tempat ini hampir setiap hari dikunjungi oleh para wisatawan dari luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Aku mendengar bahwa Air Terjun Tumpak Sewu ini juga merupakan air terjun tertinggi di Jawa Timur, dengan ketinggian sekitar 120 Meter.
Air terjun ini berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, nah.. kebetulan karena aku tinggal di Kota Malang sekaligus penasaran.. akhirnya aku memutuskan untuk pergi mengunjungi tempat ini, seorang diri.
Bermodalkan Nekat, uang saku yang gak seberapa, handphone yang dayanya sering low batt, google maps, dengan menaiki motor matic keluaran tahun lama.. aku berangkat.
Aku beberapa kali mendengar nama "LUMAJANG" karena beberapa teman di tempat kerjaku berasal dari sana. Aku pribadi belum pernah pergi kesana, jujur aku masih ingat.. kala itu sudah memasuki musim hujan di Indonesia, di tambah bertepatan dengan bulan Ramadhan. Aku ragu untuk berangkat, antara iya dan tidak.. namun akhirnya aku nekat juga. Lumajang, i'm coming!
Aku sudah mulai bisa membaca google maps, apalagi aku sudah pernah roadtrip ke luar kota seorang diri, walaupun nyasar juga hahah..
Baca : ROADTRIP NYASAR SAAT PANDEMI
Pertanyaannya ialah, "Akankah diriku nyasar lagi di episode ini?"
baca sampai habis. Next,
...
Aku berangkat dari Malang pukul sembilan pagi, butuh waktu yang cukup lama bagi diriku untuk sampai dan menemukan lokasi air terjun ini. Karena ini pertama kalinya, aku sesekali berhenti untuk melihat rute melalui ponselku. Hati ini dag.. dig.. dug.. mengingat daya tahan ponsel ini cukup rendah. Lagi-lagi muncul kekhawatiran,
Bagaimana kalau nanti aku tersesat?
Kalau tidak ada sinyal?
Kalau ponselku low batt di tengah alam?
bermodalkan Bismillah dan yakin, aku tetap melangkah.
Perjalanan yang kulalui cukup panjang, beberapa lokasi juga sempat ada macet kala itu. Aku tiba saat tengah hari, bisa terasa.. waktu berjalan sudah empat jam, punggung dan bahu mulai kaku, p*nt*t pun demikian.. karena lelah duduk, apalagi ada juga jalanan berbatu yang kondisinya berlubang dan rusak, auto bergetar raga ini heheh..
Di perjalanan aku sempat melihat beberapa turis dari Eropa maupun Asia yang nampak di sekitar lokasi, firasatku merasa aman.. walaupun aku pergi sendiri, tapi setidaknya akan ada banyak manusia disana. Langit kondisi mendung, aku berdo'a jangan turun hujan terlebih aku akan berdiri di bawah tebing batu yang tinggi. Selepas aku memarkir motor, aku membeli tiket.
Kala itu, karena aku Turis Domestik aku mendapat tarif IDR 10.000
Tiket sudah di tangan, saatnya kita explore..
Area parkir berada di tengah kampung, dari gate masuk aku masih berjalan turun untuk sampai di View Poin Air Terjun Tumpak Sewu.
![]() |
| what a view <3 |
Lokasi pertama yang aku kunjungi seperti yang terlihat, kita akan disuguhkan panorama Air Terjun yang sangat indah. Melalui media sosial, aku sering menemukan banyak foto wisatawan berpose di lokasi itu. Namun, hari itu entah kenapa aku tidak menemukan manusia lain selain aku dan dua orang pemuda pemudi, yang nampaknya mereka adalah sepasang kekasih. Aku memutuskan untuk menyapa dan sedikit ngobrol untuk join bersama mereka, mengingat hanya kita bertiga yang hendak pergi turun ke dasar air terjun.
Salah seorang dari mereka (si cowok) bertanya padaku, "Hai, pertama kali kesini?"
Aku menjawab, "Iya, sama. Aku dari Malang, Apa aku join kalian boleh? biar ada temen juga.."
Beruntungnya mereka mengiyakan, aku mengikuti mereka untuk trekking ke dasar air terjun. Lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di bawah ialah 30 sampai 60 menit, tergantung stamina kita.
Aku tidak menyangka akan semenantang ini, mungkin ini adalah air terjun pertama yang terbesar dan menantang untuk kukunjungi. Aku cukup antusias selama disana.
Untuk tiba di bawah air terjun kita harus melewati anak tangga yang cukup banyak, bagian yang cukup menantang ialah kita berpegang pada tali tambang dan melewati air terjun kecil yang aliran airnya cukup deras, sialnya kacamataku jatuh dan hilang disini, hiks.
Akhirnya kami sampai di bawah tebing, benar saja.. di dasar tidak ada manusia lain selain kami, begitu turun dari anak tangga kami harus menyebrangi sungai dengan arus yang cukup deras. Saran dariku sepertinya lebih aman kesini ketika musim kemarau.
Karena tidak ada orang yang berjaga di pintu masuk, akhirnya kami bisa masuk secara gratis. Aku belum tahu ada harga atau harus bayar berapa untuk ke air terjun utama.
begitu sampai aku merasa terkesima melihat Air terjun tumpak sewu yang tinggi menjulang dengan air mengalir ke bawah menyerupai tirai. Beruntung tas yang ku bawa anti air, jadilah sekujur badan basah semua haha...
Beruntung aku bertemu dengan Arel dan Timoth, aku merasa lebih aman karena tidak sendirian, kami bertiga juga bisa bergantian menjadi fotografer.
Selepas berfoto kami duduk dan berbincang untuk sedikit mengenal satu sama lain. sebelum kembali untuk pulang. Alasan kami segera kembali ialah.. agar hari tidak gelap, aku juga sedang berpuasa kala itu. Sementara mereka berdua masih harus bersepeda keluar kota.
Tantangan yang sesungguhnya dan yang menurutku lebih berat ialah saat kita kembali naik ke atas. Mereka berdua cukup heran kepadaku karena aku terlihat kuat dan melangkah lebih cepat padahal saat itu aku sedang berpuasa, jadilah aku melangkah pergi dulu di depan mereka sesekali memastikan mereka ada di belakang. Mungkin alasannya aku bukan perokok aktif.
![]() |
| Caution! |

Akhirnya kami sampai di kawasan pintu masuk, bergegas aku mencari kamar mandi umum untuk membilas badan. Awalnya aku berniat untuk buka puasa di tengah kota, namun sepertinya cuaca tidak mendukung rencanaku. Turun hujan lebat petang hari kala itu.
Walhasil hari itu terasa menyenangkan karena aku habiskan untuk mengobrol di warung bersama Timothy dan Arel. Aku bercerita kepada mereka tentang perjalanan yang aku lakukan, terlihat mereka antusias mendengarnya.
Begitu hujan reda, kami memutuskan untuk pulang bersama sampai di Kota Malang. Lagi-lagi di tengah jalan turun hujan deras ditambah aku nyasar ke antah berantah, kondisi ponselku susah sinyal sebelum akhirnya mati total. Hadeh, kamipun terpisah, ada kejadian yang tak kulupakan ialah ketika aku tanpa sengaja masuk ke dusun yang cukup pelosok, jalanannya gelap.. aku berhenti di depan langgar atau musholla yang kebetulan ada cukup banyak orang pergi kesana, aku bertanya kepada mereka kalau ke Malang harus lewat mana?
Mereka menjelaskan walau aku tidak begitu paham dengan arahan mereka, tapi yoweslah.. aku pergi mengikuti insting kata hati haha...
Setelah sedikit drama nyasar yang aku lalui, akhirnya aku tiba di Kota Malang. Alhamdulillah...
Hari itu adalah salah satu hari seru yang tidak mudah dilupakan, aku bangga pada diriku karena sudah berani pergi menjelajah seorang diri, bersyukur juga bertemu teman-teman baru. Semoga Arel & Timothy sukses dikehidupan mereka. Amin... .
Terima kasih sudah membaca, nantikan pengalaman dan cerita menarik lainnya..
Semoga hari kalian menyenangkan!!
Salam dari Air Terjun Tumpak Sewu :)







