Skip to main content

New Post

Ordinary Life

  slow morning is a blessing :)

Roadtrip nyasar (saat pandemi)

Monumen Taman Pecut

Setelah puas 'Snorkeling di Gili Ketapang' seharian.. berakhir dengan jadwal molor akibat drama sebelum pulang.. tidak menyurutkan semangat gue untuk melanjutkan petualangan..

Jujur, ini kali pertama gue melakukan traveling marathon.. masih sendiri di tengah pandemi pula.

Well, mungkin ada di antara kalian yang bertanya-tanya..

Memang boleh traveling saat pandemi ?

Apakah aman ?

Bakal gue jawab : gak bisa dipungkiri walau kita sudah memasuki era baru.. yakni New normal, belum ada peraturan resmi yang secara gamblang memperbolehkan orang-orang untuk bepergian lagi.. bukan tanpa sebab.. kurva angka kematian dominan mengalami peningkatan daripada penurunan di sejumlah wilayah..

Lebaran kemarin pemerintah (masih) menyatakan larangan untuk mudik dan melakukan patroli penjagaan jalan di perbatasan antar wilayah.. saat peraturan tersebut diterapkan, lagi-lagi gue (terpaksa) tahan rasa ingin keluyuran maupun rasa kangen berkunjung ke rumah keluarga.

Lucky me, walau tidak bisa berkumpul bersama keluarga seperti Ramadhan sebelum si kopit datang.. gue ada kerjaan yang at least bikin gue sibuk, sehingga hasrat untuk bepergian (sementara) bisa tertahankan.. ucap gue dalam hati (ketika lebaran) : gak papa deh gak ketemu keluarga sekarang, nanti pasti ada saatnya.. nikmati sajalah moment sekarang :') *hiks.

Lebaran telah berlalu.. and finally kini giliran gue yang ambil jatah cuti beberapa hari. Seperti yang kita tahu.. di era New Normal seperti sekarang, banyak syarat yang harus dipenuhi sebelum bepergian.. gue berpikir cukup panjang menentukan, apa yang akan gue lakukan selama waktu libur ?

..

Akhirnya gue memutuskan untuk traveling.. what ? Ya, waktu libur gue gak banyak, cuma empat hari.. dan gue ingin berkunjung sebentar ke keluarga dan menikmati sedikit waktu untuk liburan. 

Gue sadar di tengah pandemi sekarang gue gak sepatutnya egois, ini bukan tentang siapa yang berani dan siapa yang nekat.. ini tentang keselamatan nyawa banyak orang.. amit-amit, jangan sampai ! niat baik mengunjungi keluarga atau merasakan liburan ceria berakhir dengan nestapa.. Naudzubillah..

Gue memutuskan untuk travel ke tempat yang gak terlalu jauh dari tempat gue tinggal sekarang.. di samping karena pandemi, gue berusaha realistis untuk on budget.. melaksanakan traveling hemat.. tahu sendiri 'cuan' amat berarti di situasi sekarang, maka dari itu harus benar-benar cermat menggunakannya.

Gue memilih roadtrip menggunakan motor untuk transportasi, gue 'ogah' habis duit banyak hanya untuk melakukan tes sebagai syarat menaiki transportasi umum.  Gue pernah baca artikel yang mengulas Staycation dan Solo Traveling bisa menjadi referensi berlibur di tengah pandemi, alasannya.. 

Staycation tidak mengharuskan kita pergi ke tempat yang amat jauh, kita bisa memilih lokasi yang lebih dekat untuk dijangkau.. misal : liburan ke kota lain tapi masih di provinsi yang sama (seperti yang gue lakukan). 

Dengan solo traveling, kita jadi lebih mawas diri. Lebih waspada ! Karena berangkat dan pulang sendiri jadi lebih aware sama situasi dan kondisi, namun tetap.. walau gak ada travel mate dan minim kontak fisik dengan orang lain.. tidak menjamin kita aman dari risiko. 


Jadi, bagaimana dong ? Traveling nyaman walau situasi belum sepenuhnya aman (pandemi) 

Ini opini gue dari kacamata orang awam. Disclaimer, don't judge ! Pendapat tiap orang berbeda dan nggak semua orang mau menerima :)

Setiap tindakan pasti ada risiko yang menemaninya, begitupun saat traveling di kala pandemi.. pasti ada pros&cons -nya. Pandemi belum usai, people still live in fear for the moment :'(  

Sebagai orang yang baru belajar filosofi stoikisme gue meyakini bahwa kita hanya bisa mengubah pikiran dan tindakan kita. Maksudnya traveling yang gue lakukan tentunya berisiko, untuk diri gue maupun orang sekitar yang sempat kontak fisik dengan gue. 

Untuk itu langkah yang bisa gue ambil adalah melakukan usaha preventive. Berikut tips singkatnya :

  • Make sure kondisi tubuh sedang fit sebelum, saat, dan usai traveling. Untuk mendapat kondisi tubuh prima, mungkin bisa dengan menjaga asupan makanan, kualitas tidur, olahraga, minum vitamin dan air yang cukup.
  • Idealnya sebelum dan usai bepergian melakukan tes kesehatan (demi memastikan)
  • Protokol kesehatan, pakai masker dan bawa cadangan, bawa hand sanitizer, mencari spot gak terlalu ramai di tempat wisata, dan rutin cuci tangan selepas aktivitas atau ketika menjumpai wastafel maupun kran air.
  • Membawa Toiletries maupun handuk dan barang pribadi lainnya.

 

Langkah yang tak kala penting sih.. always in positive thought :) gue berpendapat kopit kini ada di tengah kita, bisa jadi.. gak sedikit orang yang tanpa sadar ikut terpapar, gak sedikit pula yang survive karena kondisi immune yang kuat. Di situasi seperti ini berpikir positif amat penting, dibarengi dengan usaha pencegahan agar pandemi ini bisa dilewati. Semoga kita selalu dalam lindungan dan keselamatan, amin.


Back to the story...


Ini kali pertama gue roadtrip ke kota lain, sendirian, dan belum tahu arah jalannya ke mana.. intinya gue berbekal GPS dan keyakinan wkwk..

Kotanya sih gak jauh-jauh.. sebab ada pandemi pula, guess me where to ?

"B L I T A R"

What ? Gak bosen kesana terus 😅

No idea, bagi gue kota ini menjadi awal mula dari munculnya jiwa petualang dalam diri gue *ciyaelah 😃 itulah kenapa kota ini cukup istimewa.

Tahun lalu sebelum pandemi, dalam benak masih ingat, gue untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di kota ini..

Berbekal nekat akibat burnout perihal pekerjaan.. gue traveling dengan budget seadanya.. 

Dari titik itulah gue menemukan hal baru yang mengubah cara pandang gue, mengunjungi tempat-tempat baru, merasakan lingkungan di tempat lain, gue jatuh cinta untuk berpetualang lebih jauh..

Karena gue merasa bebas dan bahagia dengan traveling, beda rasanya ketika menggunakan uang hanya untuk foya-foya dan belanja.

Bagi gue traveling bukan ajang pamer di sosial media, bukan juga jor-joran menghabiskan uang demi dapat paket VIP, tapi lebih kepada value apa yang gue dapat dari traveling tersebut.. senangnya bisa offline sementara untuk melihat luasnya dunia nyata. 

Menggunakan seluruh indra yang gue punya, dengan jalan ke tempat lain.. ngobrol bareng orang asing, mencicipi makanan khas kota tujuan, dan masih banyak lagi.. for me itu semua priceless..


Gue sebelumnya pernah menulis pengalaman pertama kali solo traveling ke kota Blitar, kalian bisa baca disini.

Sebetulnya masih banyak hal yang gak sempet gue tulis, seperti.. ketika handphone gue low-bat di tengah jalan, pinjem charger milik cashier minimarket, Gue ditebengin orang asing, gue harus jalan berkilo-kilo karena gak ada kendaraan disamping budget nipis, sampai gue bisa mandi gratis di kamar mandi rumah Bung Karno. Pengalaman konyol dan tak terduga itu yang bikin kangen wkwk... 😂


Tahun ini gue bersyukur bisa berkunjung ke Kota Blitar lagi, walaupun kondisi masih pandemi sih.. 

Seperti yang gue bilang, ada saja hal-hal konyol maupun tak terduga terjadi diluar rencana. Kali ini gue melakukan roadtrip pakai sepeda motor, gue berekspektasi dengan bawa kendaraan pribadi gue bisa explore lebih banyak tempat dengan mudah, lebih murah pula.

Tapi.. sepandai-pandainya tupai melompat, pasti jatuh juga.. sepintar-pintarnya orang berencana, pasti ada kendala..

Gue kesasar ! In the middle of nowhere.. hingga liburan gue harus usai akibat motor gue mogok ! Lengkap sudah.

Langsung saja, berikut ceritanya..

Cekidot...


Ectomorph in Kademangan Village part 2


Jadi, gue dapat jatah libur sisa lebaran cuma empat hari. Curhat sedikit.. hari pertama gue pakai untuk istirahat sebentar selepas kerja selama sebulan, lanjut menghabiskan waktu bersama nyokap sebelum malamnya nginap di rumah kerabat untuk trip kedua

..

Gue menginap di rumah kerabat yang lokasinya berjarak 90 menit dari Pelabuhan Tanjung Tembaga (Probolinggo).. lebih dekat lah daripada kalo gue berangkat dari Kota Malang yang lama perjalanan bisa aja sampai 3 jam.

Lanjut.. sore hari selepas snorkeling..

Energi gue cukup terkuras dan gue memutuskan untuk rehat balik ke rumah kerabat gue yang tadi, gue numpang mandi sekaligus ganti baju sebelum balik ke Malang. Saudara gue sih menyarankan agar gue nginap lagi malam itu, dan berangkat dari sana but...

Supaya lebih efisien, gue mutusin untuk stay di Malang, agar esok harinya gue tinggal berangkat ke Blitar. Gak perlu lagi bolak balik, karena ada cukup waktu untuk prepare apa yang harus dibawa pada malam harinya.

Gue pun tiba di Malang dari Pasuruan sekitar jam 9 malam, okay it's time to save my energy for another trip tomorrow..

Beruntung gue punya roomate yang siap sedia menjaga kost selama gue tinggal pergi wkwk.. gue cerita perihal apa aja yang gue alamin selama traveling ke Probolinggo, we laugh out loud.. sayang banget dia gak bisa join traveling, karena project yang sedang dia kerjakan kala itu.

...

Pagi harinya gue berangkat antara jam 7-8 pagi, gue periksa peralatan dan perlengkapan jangan sampai ada yang tertinggal. And yes, all save.

Dari kost gue mampir sebentar ke salah satu Bakery, membeli oleh-oleh untuk Mbak Win, bagi yang belum tahu siapa beliau ? Baca cerita gue sebelumnya disini.

Oke, dapat..

Gue pin lokasi tujuan gue, GPS ready ! It's time to get going...


Gue berangkat dari Malang kota, lanjut Kepanjen, everything is fine. Until entah apa yang merasukiku, gue keluar jalur dari jalan raya.

Firasat gue nggak enak, kayanya gue kesasar deh.. karena gue lewat jalan yang gak lazim, gak seperti jalan pada umumnya.

Oh god ! Gue harap-harap cemas ketika memasuki hutan, bukit, ladang yang jarang ada orang lewat.

Gue do'a dalam hati.. please jangan sampai motor gue mogok atau ban gue kempes.. gak ngebayangin kalo hal itu terjadi. Mengingat di tengah jalan gue masih gak menemukan permukiman. 😵




Gue kesasar !!!
Berdasarkan GPS perkiraan lama perjalanan gue harusnya sekitar 90-120 menit, nah.. akibat insiden ini udah hampir tiga jam gue baru tiba di lokasi.

Gue berasumsi, gue tersesat disebabkan oleh antara gue salah pin lokasi tujuan atau gue salah belok dan masuk ke jalan alternative. But that was unexpected !

Gue sempet panik sebentar dan berusaha melanjutkan perjalanan, oke gue pasti sampai ! Dalam hati.
Gue sempet melewati jalanan yang kondisinya masih berbatu dan hancur, semoga ban gue gapapa... 😨 tak lama gue menemukan permukiman. Finally...
Gue singgah ke salah satu rumah yang menjual bensin, gue tanya kepada si Penjual : "apakah bisa ke Blitar lewat sini ?" Orang itu mengiyakan, syukurlah.. 😷
Gue melanjutkan perjalanan, berikut ini beberapa jalanan yang gue lewati selama kesasar.






Ada yang pernah lewat sini ?


Setelah istiqomah menelusuri rute sesuai Maps, gue berhasil tiba di Kota Blitar. Yess !

I'm sweating so bad, ditambah gue starving karena belom makan apa-apa sebelum berangkat. Gue memutuskan untuk isi penuh bensin sekaligus ke toilet di Gas Station.

Gue cek pesan masuk, dan benar saja gue di text posisi gue dimana..
Niat hati begitu tiba di Kota gue pengen jalan-jalan sebentar but daya baterai di handphone sisa 8% dan stok powerbank tinggal satu biji. Gue mutusin untuk rehat sekalian makan di salah satu warung legendaris, wah dimana itu ?? Tunggu aja ya update selanjutnya...




Mirror selfie after get lost


Selepas makan, gue lanjut buka peta lokasi yang dikirim Mbak Win.. gue gak terlalu ingat jalan menuju ke rumahnya.

Dan ya.. tak lama kemudian gue sampai. Finally...
Seperti biasa, gue disambut dan disuruh untuk makan. Diluar dugaan gue di masakin banyak, wah.. makin gak enak sendiri hehe...

I'm happy karena gue dimasakin cap jay which is makanan yang gue ngidam cukup lama, tak lupa gue mencicipi "bobor" , sajian berkuah berisi sayuran dengan kuah bersantan, pertama coba gue suka.. kuahnya segar dan enak.. 

Rencana buat sightseeing terpaksa tertunda, yah.. gapapa lah.. gue buru-buru charge handphone dan power bank gue. Sambil menunggu tak lupa gue suruh Mbak Win untuk membuka kue lapis yang gue bawa.. untuk dinikmati sambil bercengkrama.


Oh iya,. Gue dulu pernah cerita kalau waktu pertama kesini cukup kaget lihat peternakan babi.. yah.. daripada gak lihat-lihat sama sekali gue akhirnya ditemani kedua anak Mbak Win, yang sepertinya udah tumbuh besar, gak sekecil saat gue dateng pertama kali :') time flies.. pergi mengunjungi tempat tersebut

Begitu sampai gue berusaha tenang bercampur geli-geli takut lihat keluarga babi di kandangnya..
Inilah mereka..
Oing.. oing...




Hm.. total udah hari ketiga gue liburan, berarti tinggal satu hari lagi sebelum akhirnya i go back with routine. 

Malam harinya Mbak Win bilang besok pagi harus mengantar anaknya sekolah, dan rencananya bareng gue sebelum i explore around. Gue makin gak sabar ketika lihat bucketlist tujuan untuk dieksplor sebelum sorenya harus balik lagi ke Malang.

Tak lupa gue diajak Mbak Win ke Toko oleh-oleh di dekat rumahnya.. Lucky me, kampung tempat Mbak Win tinggal banyak home industri untuk oleh-oleh.. dan jatuhnya harga pasti lebih murah dibanding ketika beli di Toko Pusat Oleh-oleh tengah kota. Untuk macam oleh-olehnya cukup banyak, mulai dari kue wingko, kue dodol, manisan, kacang dan masih banyak lagi.. namun yang gue beli ialah Opak Gambir dan "Geti", yaitu kue balok yang tersusun dari kacang bercampur gula.. kolega kerja gue cukup minat dengan olahan ini, gue beli dua varian.. geti kacang dan wijen dengan harga mulai dari sepuluh ribu.

Nah.. oleh-oleh sudah ditangan, tinggal nunggu besok nih..

Esok harinya...

Bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi...
Eh ini bukan nyanyi lho ya wkwk..
Hari yang ditunggu telah tiba, sarapan ? Udah. Berkemas ? Udah. Mbak Win yang mau gue antar duluan juga udah siap..

Oke saatnya menyalakan motor..
Jgruk.. jgruk.. hard starter. 
No way ! Gak nyala, gawat..

In fact, motor gue mogok dong. Gue mulai panik gimana jadinya ini ? Karena nanti sore gue harus buru-buru balik karena esoknya masuk kerja. Setelah sekian lama mencoba akhirnya motor mau menyala..

Lega ? Nggak lah. Buru-buru gue antar Mbak Win dan anaknya ke sekolah.. kondisi mereka telat akibat nunggu gue dengan insiden ini. Ups sorry :(

Beruntung, ada kerabat Mbak Win yang menemani sekaligus mengantar ke bengkel terdekat. Gue cukup ketar ketir.. bukan karena rencana gue gagal tapi kondisi budget gue terbatas saat itu, semoga biaya reparasi gak bengkak.

Gue mikir, motor gue mogok apa kecapekan kali ya ? Wkwk habis gue ajak downhill kemaren.
Ah nggak juga, mungkin emang lagi apes aja walau sebelum mulai liburan udah gue check up ke bengkel. Yah.. bukan hal baru hal semacam ini menjadi risiko pemilik motor bekas second hand wkwk.

Motor udah menyala, namun semangat gak lagi menyala.. dengan sisa durasi yang ada. Gak cukup waktu untuk berkeliling.. gue mutusin untuk balik ke rumah Mbak Win dan bertolak pulang menjelang sore.

Di rumah.. gue bercengkrama bareng Mbak Win dan suaminya yang lagi istirahat kerja, ditemani sepiring pisang goreng dan segelas kopi berbagi cerita sebelum gue kembali.


Waktu pulang telah tiba, gue berpamitan.. ucap maaf sekaligus terima kasih karena udah menerima gue untuk singgah. Mereka juga sorry to hear atas gagalnya rencana gue berkeliling. It's okay.. i'm sure akan ada banyak waktu. Semoga ada kesempatan.. selepas pandemi juga.

Namanya juga liburan hal semacam ini sudah jadi hal biasa, pasti ada hikmah dibalik peristiwa.
Pada akhirnya gue menuju persimpangan antara alun-alun Kota Blitar dengan Monumen Taman Pecut yang masih ditutup untuk pin lokasi dan pulang ke Malang agar tidak tersesat.
Akhirnya perjalanan gue lancar dan bisa pulang dengan selamat :)


Thank you Blitar, see ya later..



Akhirnya cerita ini berakhir hehe, walaupun gue gagal untuk eksplor lokasi lain at least gue berhasil berkunjung dan makan di rumah makan legendaris. Soon ! Akan gue post.

Thank u juga buat kalian reader yang mungkin udah tuntas baca sampai disini. Stay save and healthy..

See ya later..
Salam dari Blitar :)