Skip to main content

New Post

Ordinary Life

  slow morning is a blessing :)

A day In Batu


 

Awal tahun ini menjadi awal yang cukup menarik buat gue, kobisa?

Setelah gue absen sekian lama dari blog dan traveling karena urusan pandemi, kerjaan dan lain-lain.. kali ini gue bisa share tulisan lagi wehehe.. πŸ˜…

Meski sempat tertunda lama, di awal tahun ini salah satu my scripted wish benar-benar terjadi, yaitu jelajahi suatu tempat bersama wisatawan asing sampai mencoba paralayang untuk pertama kalinya πŸ˜‰

Oh ya? 

Iya, gue bisa berkesempatan jadi tour guide dadakan haha..

Boleh simak ceritanya πŸ˜ƒ

..

Gue ada beberapa kali rencana untuk explore area  Malang bareng turis mancanegara dari travel app yang udah gue gunakan dari tahun 2019 yang lalu. Banyak tempat yang belum gue jelajahi, dan menurut gue alangkah serunya kalau kita bisa menjelajahi suatu tempat bersama orang baru, dan yang lebih menantang lagi kalau orang tersebut malah bukan orang dari negara kita.. pastinya ada kesempatan tuh buat ngenalin apa yang negara kita punya. Auto jadi guru sejarah dikit ya haha..

Sebelumnya gue sempet berencana mengunjungi Bromo, air terjun Tumpak Sewu bareng kawan dari Brussels dan India yang akhirnya harus terpaksa cancel akibat adanya pandemi dan schedule conflict di tempat kerja gue sebelumnya.

Alhamdulillah..

Something happens for a reason..

Gue dapat kerjaan baru yang cukup flexible untuk urusan jadwal, gak serempong tempat gue kerja sebelumnya.

Berawal dari iseng karena gue cukup banyak jadwal kosong, gue login ke travel apps yang gue maksud tadi, ternyata sudah mulai ada beberapa wisatawan lintas negara.

Dari beberapa orang yang gue kirimi pesan, ada satu orang yang akhirnya bisa lanjut whatsapp dan hangout . Dari situlah aku bertemu dengan Sultan 😎

Gue anonim saja, biar seru haha.. kita panggil saja Sultan. Dia pria dari  middle east yang akan menjadi travel buddy selama explore Kota Batu di cerita ini.

Bisa dibilang pertemuan kami cukup spontan tapi cukup menyenangkan, awal bertemu di Kota Malang beberapa hari sebelum menjelajahi Kota Batu.

Kita berdua ketemu di Starbucks saat petang hari, first impressions dari si Sultan ini dia sosok yang easy going, punya sense of dark humor, dan gak pelit (gue malah ngerasa gak enak karena dia yang ngeluarin budget dari pertama kita ketemu) 

Dia bukan temen bule pertama yang gue temui kok, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari temen sebelumnya alangkah bijaknya tiap ke suatu tempat atau makan kita split bill atau gantian. Nah.. si Sultan melarang gue buat split atau gantian. Antara gak enak dan Hutang budi jadinya yaa..

Gue udah tinggal di Kota Malang sekitar tiga tahun, jadi gue ajak tuh Sultan makan kaki lima murah langganan gue haha.. dia habis dua porsi ayam goreng sama nasi πŸ˜…

Lanjut dia pengen jalan-jalan liat suasana kota dengan outdoor activities karena dia udah ke mall siang harinya. Jadilah kami jalan kaki di daerah Kampoeng Heritage Kayutangan sebelum akhirnya Sultan mengajak gue mampir ke sebuah kafe. Cukup lama mulai dari kami berkeliling dan sudah banyak hal yang kami ceritakan. Mulai dari karir, politik, keluarga, pengalaman hidup, mimpi, sosial budaya, dan karena kami setuju sekaligus  open kami juga membahas tentang kepercayaan dan hal sedikit privasi.

Sultan bilang kalau dia butuh teman buat ke Air Terjun Tumpak Sewu, masalahnya gue gak bisa karena gue ada jadwal kerja dan ada jadwal kosong beberapa hari setelahnya.. 

Gue sebenernya mau nemenin aja, Konyolnya Sultan bilang "i'll pay 300 thousands rupiah, Come on.. be my grab driver!" πŸ˜‚

Sultan ini gak bisa naik motor, pantesan dia gak rental motor seperti kebanyakan turis. Dan dia solo traveling , jadi gak ada temen untuk sharecost atau sekedar teman. Memang ya.. solo traveling itu menantang banget, tapi asli berdasarkan pengalaman bakal banyak cerita menarik ketika kita selesai melakukannya πŸ’ͺ

Walhasil Sultan galau kala itu karena tempat dia menginap belum ngasih info kalau akan ada turis yang bisa berangkat bareng dia, 

Gue menyarankan kalau memang dia gak punya waktu banyak dia bisa ke kota Batu yang jaraknya lebih dekat. Dan dia mulai mempertimbangkan..

Gue menawarkan tumpangan buat mengantar Sultan ke hostel tempatnya menginap. Sultan awalnya menolak, tapi akhirnya dia mau karena gue bilang gue itung2 Hutang budi haha ​​πŸ˜…

Setelah gue mengantar Sultan, gue balik dan besoknya kerja.


..


Keesokan harinya lepas gue kerja kami saling tukar cerita tuh.. dan dia mengaku pagi harinya dia berhasil mengunjungi air terjun bareng cewek dari Belanda. Dan dia baru saja pulang dan segera sampai di Kota Batu.

Awalnya gue gak punya rencana buat explore Batu dalam waktu dekat. Sekali lagi secara spontan terjadi , gue memutuskan untuk ikut Sultan berwisata ke Kota Batu. Sultan cukup seru menanggapinya 😁

Gue dipersilahkan untuk datang malam sebelum hari H dan menginap di hostel yang sudah Sultan booking .

Eh sumpah ya.. gue inget pertama nulis di blog ini kalo gue berharap bisa nginep di penginapan, karena selama ini gue belum ada pengalaman hahahaπŸ˜‚ dan ternyata bisa terlaksana di tulisan ini.

Untuk hostel tempat kami menginap gue gak bisa spill names dan review karena gue cuma numpang gratis wkwk..

Nah , penginapannya cukup bersih dan fasilitas gak buruk. Untung ada air panas mengingat kondisi Batu yang lebih dingin dari Malang 😌

Gue datang dalam keadaan basah kuyub karena kehujanan.

Begitu tiba Sultan menawari kami akan makan malam apa? Beruntung hujan gak terlalu deras, jadi kami berdua memutuskan jalan kaki ke Alun-alun Batu dan jalan- jalan πŸ˜‰

Berkat musim hujan gue dan Sultan sama-sama gak enak badan, jadilah kami makan sajian berkuah dan minuman hangat sebelum lanjut ke cafe lagi..

Gak paham konsep si Sultan ini, Setiap selesai makan dia butuh jalan kaki, kemudian lanjut minum kopi.. dan lagi aku hanya pengikut disini πŸ˜… lagi merasa gaenak karena semua dia yang bayar.

Tak lupa gue ajak makan Sultan dessert yang terkenal. Pos Ketan Legenda πŸ˜‹ kita share satu porsi Ketan Durian.

Sesaat sebelum sampai di hostel, Sultan membeli snack dan coke untuk temen nongkrong di hostel nanti. 

Setelah kekenyangan dan kelelahan kamipun beristirahat sebelum besok memulai petualangan.

..

Pagi haripun tiba, beruntunglah langit nampaknya bersahabat. 

Tujuan pertama adalah Air Terjun Coban Rondo.

Di tengah perjalanan menuju lokasi kami menemukan kafe kedai di tengah hutan tepat di sebelah kanan jalan. Sultan memutuskan agar kami sarapan dulu sebelum trekking ke air terjun. Sultan pesan dua porsi wafel sama minuman panas favorit kami.


Kami berdua mulai tau apa minuman favorit masing-masing πŸ˜… si Sultan ini suka Hot Americano, with Extra Shot, no sugar. Udah tau kan gue? haha.. sama itu dia doyan krupuk pedes meskipun akhirnya harus sakit perut karenanya πŸ˜… padahal level pedesnya kalo buat kita orang indo mah pedes biasa haha.. bukan sepedes kripik iteng tipis ituloh.



Selepas makan. Kami pun melanjutkan perjalanan, dan sampailah kami di Coban Rondo.



Begitu sampai di lokasi, baru tuh.. Sultan buru-buru mau ke air terjun. Sultan ini tipe turis yang suka ke tempat tenang, ke alam, dan gak terlalu suka ke club karena dia ada cidera telinga akibat pekerjaannya.

Saat berada dekat spot air terjun, Sultan terpeleset karena berlari jalan yang basah dan licin karena hujan. Jadilah dia mencium lumpur πŸ˜‚ 



Belum kapok juga.. baru saja jatuh, Sultan malah penasaran mencari jalan ke beberapa air terjun lain yang mengharuskan kami trekking untuk menuju ke sana.

Namun, jalan menuju ke sana sengaja di blok karena cuaca masih musim hujan, dan rute kesana cukup terjal menurut petugas informasi disana.

Sultan terlihat agak kecewa dan dia bilang "oke mereka melarang kita kesana, dan menutup jalurnya. Sekarang aku lebih tertantang ingin ke sana" sambil berlalu pergi.

Sebelum lanjut ke tempat wisata lain, Sultan memesan jagung bakar untuk dinikmati.

Nah , gue gak suka jagung bakar jadilah gue makan sedikit.

Setelah selesai makan, kami melanjutkan perjalanan ke Wisata Taman Langit dan Paralayang.

Terakhir kali gue kesana tahun 2017, dengan kondisi jalan masih belum layak dan wisatanya belum seterkenal sekarang.

Dari pertama kali tiba Sultan penasaran dengan Paragliding /Paralayang/Terjun Payung πŸ˜‰ tapi dia masih ragu dengan keamanannya.

Jadilah kami berkeliling sambil berfoto-foto di beberapa spot . Terlihat jelas Sultan orang perfeksionis dan kritikus pedas πŸ˜… gue dikomenin mulu dia bilang skill foto gue jelek. Sialan memang haha..





Siang itu langit terlihat cerah, namun arah angin tidak stabil.

Dan...

Sultan mendaftarkan nama kami berdua untuk Paragliding *wow. 

Gue gak kalah untuk coba kegiatan ini, tapi sempat ada rasa ingin sekaligus penasaran saat dulu ke tempat ini. Diluar dugaan keinginan itu bisa terwujud kali ini * yeay ..

Kami siap! Perlengkapan sudah terpasang, satu parasut ditumpangi dua orang.

Dan saya berpeluang untuk terbang duluan. Satu..dua..tiga..

Terbang πŸƒ⛅



Ya! Gue berhasil terjun dengan selamat.

Namun, beberapa lama menunggu si Sultan tak kunjung turun. Ternyata angin bergerak ke arah sebaliknya yang membuat penerbangan si Sultan, harus ditunda.

Gue atas saran dari driver diantar menaiki ojek kembali menuju ke atas bukit untuk menemani si Sultan.



Sayang sekali! Rencana Sultan untuk terbang harus gagal kali ini. Dengan terpaksa kami cancel mengingat sebentar lagi sudah sore dan langit mulai mendung.

Sultan ini tipe orang skeptis sedangkan gue orang yang agak delusional alias halu πŸ˜›

Sedari awal gue sudah mulai meyakinkan Sultan biar tak perlu melakukan paralayang karena dia terlihat tak yakin dan sedikit memiliki firasat buruk. Gue pernah scripting tentang keinginan gue untuk melakukannya.

Di luar dugaan, yang berhasil terbang malah gue dan Sultan harus cancelled . Yah dia senang untuk saya πŸ˜… dan saya agak bersalah untuknya, karena dia tidak bisa menikmati apa yang dia bayar 😧

Saatnya move on , sebelum melanjutkan perjalanan.. gue sengaja cetak dua foto moment kami saat hendak paralayang. Setidaknya bisa jadi kenangan usai perjalanan ini. Masing-masing dari kami bisa menyimpan satu.

Ternyata kesialan tak berhenti disitu. Lepas dari paralayang, Sultan ingin onsen alias berendam air panas. Namun, dua tempat yang kami datangi belum bisa menerima kami. Alasannya.. tempat pertama masih dalam tahap pembangunan, sedangkan yang kedua baru buka saat menjelang weekend



Dengan lagi-lagi nampak kecewa Sultan ingin menyudahi petualangan hari ini.

Dia berkata "ayo kembali ke hostelΓ― dan pergi membeli makanan dan kopi, setidaknya hari ini bagus. Terima kasih untukmu, meskipun keahlian mengemudimu gila hahaha" 

Saya senang bisa mengenal Sultan. Meskipun kebersamaan kami cukup singkat, banyak momen konyol dan seru yang sulit untuk dilupakan.

Tak berhenti disana, sudah tau dapat kesialan, guling guling di lumpur dan beberapa rencana sudah gagal. Sultan malah iseng mengerjaiku dengan dia menyuruhku berkendara menggunakan insting .

Dia berkata "aku tidak akan menavigasi, mari kita lihat seberapa pintar kamu"

Awalnya gue cukup bingung dan hendak tersesat. Diluar dugaan, gue berhasil menemukan jalan pulang dengan benar. Dan cukup membuat Sultan terkesan "good boy, saya tahu keterampilan mengemudi Anda buruk tapi setidaknya Anda pintar haha.." 

Di beberapa titik, Sultan bisa menjadi kakak bagi gue dengan beberapa saran dan nasihat yang ia beri, tetapi di sisi lain ia juga bisa menjadi kritikus yang cukup kejam. Tak ayal di tempatnya kerja ia dijuluki Adolf Hitler oleh bawahannya.

Beruntung kami tiba tepat waktu. Karena langit mulai tidak bersahabat. Lepas mandi, Sultan mengajak berjalan kaki menuju Starbucks. Diiringi dengan rintik hujan yang makin lama makin deras, kami berhenti sejenak di kedai suki&grill



Finally bisa makan hotpot lagi haha..

Tapi kalo boleh jujur, rasa hotpot di restoran itu yang paling buruk sejauh ini * oops maaf 😢

Untung saja gue dibayarin, berasa kapok kalo bayar mahal dengan rasa yang seperti itu πŸ˜ͺ

Setelah makan Sultan berhenti di Starbucks dan menyuruhku duduk menunggu di luar.

Dia berkata "kamu bisa duduk di sana, matcha latte kan?"



Sore itu tidak banyak yang kami bicarakan, antara sudah lelah, dan hampir waktunya berpisah.

Pada hari berikutnya kini waktunya kami untuk berpisah.

What a journey? πŸ˜„

Gue berhutang banyak sama si Sultan, asli urusan perut gak usah diragukan lagi, gak ada kata telat makan setiap jalan bareng dia haha. Sultan terima kasih πŸ™ semoga suatu hari ada kesempatan untuk mengunjungi sultan di negaranya.

Dan semoga dari petualangan awal ini bisa menggiring gue untuk bertemu sultan sultan dan teman teman baik yang lain, siapa tau malah ketemu jodoh *eaa πŸ˜‚


Halo dari Batu

BACA JUGA (ALSO READ) :